Rabu, 07 Nopember 2007
JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan sepuluh kriteria suatu
aliran dapat digolongkan tersesat. Namun, tidak semua orang dapat memberikan
penilaian suatu aliran dinyatakan keluar dari nilai-nilai dasar Islam.
''Suatu paham atau aliran keagamaan dapat dinyatakan sesat
bila memenuhi salah satu dari sepuluh kriteria,'' kata Ketua Panitia Pengarah
Rakernas MUI Tahun 2007, Yunahar Ilyas, di Jakarta, Selasa (6/11).
Sekretaris MUI, Ichwan Sam, menambahkan, kriteria tersebut tidak dapat digunakan
sembarang orang dalam menentukan suatu aliran itu sesat dan menyesatkan atau
tidak. ''Ada mekanisme dan prosedur yang harus dilalui dan dikaji terlebih
dahulu. Harus diingat tidak semudah itu mengeluarkan fatwa,'' tegasnya.
Pedoman MUI itu menyebutkan, sebelum suatu aliran atau
kelompok dinyatakan sesat, terlebih dulu dilakukan penelitian. Data, informasi,
bukti, dan saksi tentang paham, pemikiran, dan aktivitas kelompok atau aliran
tersebut diteliti oleh Komisi Pengkajian.
Selanjutnya, Komisi Pengkajian memanggil pimpinan aliran atau kelompok dan saksi
ahli atas berbagai data, informasi, dan bukti yang didapat. Hasilnya kemudian
disampaikan kepada Dewan Pimpinan.
Bila dipandang perlu, Dewan Pimpinan dapat menugaskan Komisi Fatwa untuk
membahas dan mengeluarkan fatwa. ''Di batang tubuh fatwa mengenai aliran sesat,
juga ada poin yang menyatakan akan menyerahkan segala sesuatunya kepada aparat
hukum dan menyeru masyarakat jangan bertindak sendiri-sendiri,'' jelas Ichwan.
Pemerintah, sambung Menag, Maftuh Basyuni, terus berupaya meyakinkan para
penganut aliran sesat agar dapat kembali ke jalan yang benar, sekarang sudah
banyak tokoh aliran sesat yang ditangkap dan menyerahkan diri, tergantung aparat
untuk menindaklanjutinya.''
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Adian Husaini menyebut keluarnya
putusan MUI sebagai sesuatu yang ditunggu-tunggu umat Islam. ''Dengan demikian
jelas apa saja kriteria aliran sesat itu,'' kata Adian. Sepuluh kriteria yang
ditetapkan MUI itu merupakan ajaran Islam yang mendasar. ''Ini penekanannya
lebih untuk umat sendiri.''
Sepuluh Kriteria Aliran Sesat:
- Mengingkari rukun iman dan rukun Islamm
- meyakini dan atau mengikuti akidah yanng tidak sesuai dalil syar`i (Alquran dan
as-sunah),
- Meyakini turunnya wahyu setelah Alquraan
- Mengingkari otentisitas dan atau kebennaran isi Alquran
- Melakukan penafsiran Alquran yang tidaak berdasarkan kaidah tafsir
- Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebaggai sumber ajaran Islam
- Melecehkan dan atau merendahkan para nnabi dan rasul
- Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir
- Mengubah pokok-pokok ibadah yang telahh ditetapkan syariah
- Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalill syar'i
Sumber: MUI
Saat ini banyak muncul aliran sesat. Di antara ciri-ciri
aliran sesat adalah pimpinannya mengaku sebagai Nabi atau Rasul (biasanya
mengaku sebagai Nabi Isa) agar pengikutnya lebih setia dan membawa ajaran baru
yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Hadits. Misalnya ada yang menyatakan
tidak perlu sholat dan puasa atau sholat cukup hanya 1 kali saja. Ada pula yang
berhaji tidak ke Mekkah, tapi di tempat lain.
Jika kita mempelajari Al Qur'an dan Hadits niscaya kita akan tahu mereka sesat.
Sebagai contoh dalam satu hadits disebut mengenai rukun Iman dan rukun Islam.
Pada rukun Iman disebut iman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para
RasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.
Iman pada Rasul berarti meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir sebagaimana
disebut dalam surat Al Ahzab:40.
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu.,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu." [Al Ahzab:40]
Jadi kalau ada yang mengaku Nabi sesudah Nabi Muhammad dan membawa ajaran baru
jelas dia pembohong karena ajaran Islam pada zaman Nabi Muhammad sudah
disempurnakan Allah:
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu" [Al
Maa-idah:3]
Karena itu jika ada yang bilang bahwa tak perlu sholat dan puasa karena
perintahnya belum turun, itu adalah sesat karena bertentangan dengan Al Qur'an
dan Hadits.
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya" [Al 'Ankabuut:45]
Bahkan Nabi Isa yang nanti turun ke dunia (baca hadits Bukhari dan Muslim) tidak
membawa ajaran baru. Ketika sholat dia menjadi makmum Imam Mahdi yang merupakan
keturunan Nabi Muhammad. Dari hadits disebut bahwa Imam Mahdi dan Nabi Isa
bahu-membahu perang melawan Dajjal hingga Dajjal tewas. Nabi Isa mematahkan
salib dan semua ummat beriman ke dalam Islam. Ada pun Dajjal disebut berjalan
keliling dunia menyebarkan kesesatan dan dapat menghidupkan orang yang mati.
Kira-kira apa kondisi kita saat ini seperti itu? Jika tidak, berarti Nabi Isa
belum kembali.
Agar tidak sesat, kita harus mempelajari Al Qur'an dan Hadits dan tidak
membeo/taqlid kepada guru.
"Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak
akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)
"Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Selama kalian tetap berpegang pada
keduanya sepeninggalku, maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabulloh dan
Sunnahku." [Muwatta Imam Malik, hlm. 899 Hadits no. 1395]
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." [An Nisaa':59]
Dengan membaca Al Qur'an, niscaya kita akan tahu bahwa perintah sholat, zakat,
puasa, haji yang ada dalam rukun Islam itu merupakan kewajiban dari Allah SWT:
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang
ruku" [Al Baqoroh:43]
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," [Al Baqoroh:183]
Jika kita kaji Al Qur'an dan hadits maka akan nyata bahwa sholat wajib itu ada 5
waktu (Subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya). Jadi begitu ada yang menyatakan
tidak perlu sholat 5 waktu dan tidak perlu puasa, kita tahu orang itu sesat.
Banyak orang meski intelek atau mahasiswa, namun jarang mempelajari Al Qur'an
dan Hadits. Sehingga begitu bertemu dengan orang yang sesat yang menafsirkan Al
Qur'an dan Hadits sesuai dengan pikirannya sendiri, dia pun ikut tersesat.
Ciri khas dari aliran sesat adalah memisahkan diri dari jama'ah Islam (mayoritas
Islam). Mereka hanya mau berguru dan mau berimaman hanya dengan kelompok mereka
sendiri: Mereka memiliki masjid sendiri dan tidak mau sholat di masjid di luar
kelompok mereka.
"Sesungguhnya ummatku berpecah-belah menjadi 73 golongan. Satu golongan di dalam
surga dan 72 golongan di dalam neraka." Ditanyakan kepada beliau: "Siapakah
mereka (yang 1 golongan) itu ya Rosululloh?" Beliau menjawab: "Al Jama'ah". [HR.
Ibnu Majah, no.3992; Ibnu Abi 'Ashim, no.63; dan Al Laikai, 1/101]
Jama'ah artinya kumpulan terbesar. Meski hanya satu, tapi itulah kumpulan yang
terbesar. Sementara kelompok sesat meski terbagi dalam 72 kelompok, tapi mereka
terbagi dalam kelompok keci-kecil. Oleh karena itu umumnya kelompok sesat dari
1,2 milyar ummat Islam jumlahnya rata-rata kurang dari 10 juta orang.
"Ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk an-Nar, hanya
1 yang masuk al-Jannah." Kami (para sahabat) bertanya, "Yang mana yang selamat?"
Rosululloh saw. menjawab, "Yang mengikutiku dan para Shahabatku." [HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah]
Nabi berkata bahwa ummat Islam tidak akan bersatu dalam kesesatan dan Allah
melindungi kelompok Muslim terbanyak:
" Ummatku tidak akan bersatu di dalam kesesatan." [ Diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi dan Hakim- Sahih]
"Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku atas kesesatan dan perlindungan
Allah beserta orang banyak." [HR Tirmidzi]
Jika ada kelompok pengajian jumlahnya sedikit sekali, tapi mengkafirkan seluruh
ummat Islam di luar kelompoknya, maka kelompok itu niscaya sesat.
Anda harus selalu bergaul dengan jama'ah Muslim. Bergurulah dengan berbagai guru
agar mendapat banyak ilmu dan bisa merangkum kebenaran yang sejati. Jika hanya
belajar pada satu guru dan guru itu ternyata sesat, niscaya kita akan sesat juga
jika tidak mau belajar dari guru lainnya.
Berikut satu hadits yang memuat pokok keimanan dan keIslaman. Orang yang
melanggar rukun Iman dan rukun Islam, niscaya dia telah sesat:
Umar bin Khattab ra. berkata :Suatu ketika kami (para sahabat) duduk di dekat
Rasulullah SAW. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang laki-laki mengenakan
pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya
tanda-tanda bekas perjalanan dan tak ada seorang pun di antara kami yang
mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada
kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi,
kemudian ia berkata, "Hai Muhammad, beritakan kepadaku tentang Islam".
Rasulullah SAW menjawab, "Islam adalah engkai bersaksi tidak ada tuhan selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan engkau menunaikan haji ke
Baitullah jika engkau telah mampu melakukannya". Lelaki itu berkata. "Engkau
benar". Maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi, "Beritahukan kepadaku tentang iman". Nabi menjawab.
"Iman adalah engaku beriman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para
RasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk".
Ia berkata. "Engkau benar".
Dia bertanya lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Ihsan". Nabi menjawab,
"Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun
engkau tidak melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu".
Lelaki itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku kapan terjadinya kiamat". Nabi
menjawab, "Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya". Dia pun
bertanya lagi, "Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya". Nabi menjawab,
"Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang
yang bertelanjang kaki tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing
yang saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi."
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sehingga Nabi bertanya
kepadaku, "Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?" Aku menjawab,
"Allah dan RasulNya lebih mengetahui". Beliau bersabda, "Ia adalah Jibril yang
mengajarkan kalian tentang agama kalian". (HR. Muslim)
Back to Top | Back to Materi Seputar Dunia Islam | Back to Main Menu |